Selasa, 07 November 2017

Tips Penting Mencuci Vagina yang Benar

Bagaimana cara mencuci vagina yang benar
Bagaimana cara mencuci vagina yang benar
Ngomongin Cewek - Apa jenis pembersih vagina yang setiap hari Kamu gunakan, sabun biasa atau pembersih khusus? Berapa takarannya di setiap pemakaian? Semoga Kamu sudah tahu hal-hal penting seperti ini. Informasi yang salah tentang cara mencuci vagina dapat membuat area intim itu gatal atau jadi sarang jamur.

Tentunya, Kamu takut ini terjadi. Begitu pun semua cewek di seluruh dunia. Karena itu, mari pahami vagina Kamu supaya tahu cara membersihkannya dengan tepat.

1. Bersihkan Bagian Vulva

Bagian vagina yang perlu dibersihkan hanya bagian vulva, termasuk labira mayora dan minora (bibir vagina luar dan dalam, yang besar maupun yang kecil). Bagian dalam vagina (mulai dari lubang hingga masuk ke dalam tubuh) mampu membersihkan dirinya sendiri. Demikian kata Jessica Shepherd, MD, pakar kebidanan dan kandungan University of Illinois di Chicago. Tak perlu mengutak-atik bagian dalam agar tak merusak flora vagina.

2. Jaga pH Vagina Kamu

Vagina seharusnya punya pH antara 3,5-4,5. Ini harus dijaga agar flora yang baik tetap hidup dan jamur serta bakteri "enggan mampir". Ketika Kamu membersihkan vagina dengan cairan pembersih tubuh yang mengandung parfum (pH antara 7-8), berarti Kamu sudah merusak pH normal vagina. Ini bisa menyebabkan gatal-gatal, iritasi, dan bau tak sedap. "Pembersih tanpa pewangi adalah pilihan terbaik karena tidak mengandung zat yang berpotensi menyebabkan iritasi," kata Sheperd.

Selain itu, sabun padat lebih baik dari sabun cair karena tidak mengandung alkohol setinggi sabun cair. Namun, yang terbaik adalah pembersih khusus dengan pH 3,5-4, tidak berpewangi, dan tidak mengandung alkohol. Pasang mata jika ada perubahan pada vagina berupa gatal, kering, atau cairan kental tak wajar. Mungkin itu infeksi jamur.

3. Perhatikan Frekuensi Membersihkan Vagina

Jika frekuensi Kamu membersihkan vagina kurang, mungkin masih ada sisa keringat dan sekresi yang tersisa. Jika vagina dibersihkan secara berlebihan, Kamu bisa mengganggu keseimbangannya.

Membersihkan vagina dengan tangan juga lebih baik ketimbang memakai loofah. Tekstur loofah bisa membuat luka dan jika pasangan Kamu berisiko penyakit menular seksual, itu mudah menular lewat luka tadi. Bersihkan vagina satu atau dua kali sehari sudah cukup.

4. Keringkan menggunakan handuk lembut. 

Jangan digosok-gosok, cukup tempelkan handuk sampai area intim Kamu benar-benar kering. Jaga area intim tetap kering dengan mengganti panty liner atau celana dalam dua hingga tiga kali sehari dalam kondisi normal.

Setelah buang air kecil, cuci vagina dengan air bersih, lalu langsung keringkan. Perhatikan arah basuh dubur setelah buang air besar, jangan dari belakang ke depan. Itu sama saja Kamu menyebarkan kuman dari dubur ke vagina.

Di dalam vagina, ada bakteri baik dan ada bakteri jahat. Dengan membersihkan bagian dalam vagina seperti yang disebut di atas (biasanya menggunakan douche), Kamu berpotensi menyingkirkan keduanya. Ini bisa mengakibatkan keseimbangan lingkungan vagina terganggu. PH vagina seharusnya diperlakukan dengan hati-hati jika tidak ingin terkena infeksi jamur dan infeksi lain-lainnya.

Intinya, secara fisiologis, vagina diciptakan mampu mengurus dirinya sendiri dengan cara mendorong keluar kotoran lewat cairan khas yang Kamu lihat sehari-hari. Tugas Kamu cuma membersihkan sekresi cairan itu di bagian vulva, menjaganya tidak lembab berlebih, dan mempertahankan pH seimbangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar